Latihan Tes CPNS 2014

EFEK MEROKOK PADA KEHAMILAN

|| || || Leave a comments


 Semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat merokok, perilaku merokok tidak pernah surut dan tampaknya semakin menjadi budaya bagi sebagian masyarakat. Hal ini dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah, kantor, dan bahkan tempat-tempat umum termasuk rumah sakit. 



Sudah tahukah Anda bahwa merokok itu sangat berbahaya bagi ibu-ibu yang sedang berbadan dua alias hamil? Data terbaru menyebutkan bahwa 31,4 persen penduduk Indonesia merokok secara aktif dan 4,83 persen diantaranya adalah wanita.

Di dalam asap rokok terdapat zat kimia yang berbahaya untuk kesehatan, dua diantaranya sebagai pembunuh utama adalah nikotin yang bersifat adiktif, dan tar yang bersifat karsinogenik. Racun ini timbul akibat pembakaran tembakau. 


Pada awalnya rokok mengandung 8 – 20 mg nikotin dan setelah dibakar nikotin masuk ke dalam sirkulasi darah hanya 25 persen atau sekitar 2 – 5 mg. Walau hanya sedikit tetapi dalam kurang dari 15 detik bahan tersebut sampai ke otak yaitu sebagai pusat saraf kehidupan. 


Nikotin yang diterima oleh reseptor asetilkolin-nikotinik yang kemudian membaginya ke jalur imbalan dan jalur adenergik. Pada jalur imbalan, nikotin memberi efek rasa nikmat, memacu sistem dopaminergik. Hasilnya perokok akan merasa lebih tenang, daya pikir terasa seakan lebih cemerlang, dan mampu menekan rasa lapar. Sementara jalur adrenergik, zat ini akan mengaktifkan sistem adrenergik pada bagian otak lokus seruleus yang mengeluarkan sorotonin. Meningkatnya sorotonin menimbulkan rangsangan rasa senang sekaligus keinginan untuk mencari rokok lagi atau bahasa umumnya disebut kecanduan. 


Bagi wanita hamil, asap rokok sangat mengganggu proses kehamilan. Saluran plasenta merupakan nyawa utama kehidupan bayi, karena saluran ini akan menyediakan oksigen dan nutrisi untuk tumbuh kembang janin. Setiap sedotan asap rokok akan meningkatkan kadar monoksida dalam aliran darah yang bersifat toxic. Zat ini akan menggantikan oksigen dalam darah, sehingga pasokan oksigen yang disalurkan melalui plasenta akan berkurang. Nikotin dalam rokok akan meningkatkan detak jantung ibu dan bayi. Nikotin juga menyebabkan penyempatan pembuluh darah yang berakibat menurunkan aliran darah ke saluran plasenta. Untuk persiapan pernapasan setelah kelahiran, bayi yang belum lahir akan berlatih menggunakan otot dada. Nikotin akan menurunkan latihan pergerakan pernapasan ini. 

Jadi kombinasi antara karbon monoksida dan nikotin membuat bayi kesulitan untuk mendapatkan oksigen dan zat gizi yang dibutuhkan, meningkatkan tekanan jantung yang sebenarnya tidak diperlukan sehingga kemungkinan akan membuat ciri / kelainan untuk bayi di saat dia dewasa. Disamping itu, mengkonsumsi rokok untuk wanita hamil dapat melemahkan kekuatan dinding uterus. 



Beberapa problem lain yang disebabkan oleh merokok selama hamil dan sesudah melahirkan adalah :

  1. Perokok cenderung mempunyai risiko mengalami keguguran, jadi perlu dicurigai jika ada wanita yang mendadak keguguran tanpa sebab, kemungkinan sebelumnya dia pernah menjadi perokok, bisa aktif maupun pasif.
  2. Perokok akan mengalami kesulitan  atau komplikasi pada saat proses melahirkan
  3. kecenderungan untuk mempunyai bayi dengan berat badan rendah pada ibu perokok sangat tinggi. Bayi dengan berat badan rendah akan lebih rentan terserang infeksi
  4. merokok pada saat hami meningkatkan kemungkinan bayi sekarat pada saat atau sesudah bayi dilahirkan
  5. ibu merokok kemungkinan menjadi salah satu faktor risiko Sudden Death Syndrome (SIDS, otcot death)
  6. sesudah bayi lahir, racun yang dihisap ibu perokok akan dialirkan melalui ASI dan menuju ke bayi.
  7. bayi dan ibu perokok akan lebih mudah terserang asma dan penyakit infeksi saliran pernapasan lainnya dibandingkan dengan bayi dan ibu non perokok.



Dengan memberi ASI pada bayi berarti ibu mulai memberikan kehidupan bagi bayi karena pada 6 bulan pertama ASI merupakan satu-satunya nutrisi yang utama untuk bagi. ASI juga akan membantu melindungi bayi melawan infeksi. Selaku ibu, menyusi diharapkan untuk mengendalikan lingkungan bagi dari asap rokok termasuk juga konsumsi alkohol. ASI yang semula melindungi bayi dari infeksi, tetapi setelah terkontaminasi dengan nikotin bisa jadi ASI tersebut menjadi racun bagi bayi itu sendiri. Bayi memiliki volume paru-paru yang lebih kecil dibanding paru-paru dewasa. Dengan demikian efek nikotin dan rokok pasif akan semakin besar.



Oleh karena itu, sedini mungkin marilah kita menghindarkan diri dari asap rokok, baik secara aktif maupun secara pasif. Karena keduanya sama-sama membahayakan kesehatan. Kita tidak mau  putra-putri keturunan kita menderita akibat kelalaian kita dalam menjaga kesehatan. Kita tidak ingin anak kita cacat seumur hidup karena terserang penyakit di usia muda karena kebodohan kita. Hentikan segera, sekarang dan selamanya.



Tidaklah lama kita memperbaiki kesehatan diri jika kita memulai untuk menghentikan kebiasaan merokok, meskipun separah apapun kecanduan kita pada rokok itu. Seorang pecandu yang berhenti merokok dua hari berturut turut, kemampuan untuk mengecap dan menghirup akan membaik. Kalau berhenti merokok dua sampai 12 minggu, sirkulasi darah akan membaik. Orang yang terus berhenti merokok tiga sampai sembilan bulan, batuk, gangguan pernapasan akan menghilang, perokok yang sudah lima tahun berhenti merokok maka risiko terkena penyakit jantung koroner akan turun 50 persen, dan 10 tahun tidak merokok kemungkinan itu menjadi sama dengan orang yang tidak merokok sama sekali. 

Semoga bermanfaat. 



Sumber: Artikel Sukma Dewi A. Mahasiswa Jurusan Biologi Angkatan 2005 FMIPA UM

ARTIKEL TERKAIT: 

NYAMUK PELUMPUH OTAK  

TAOGE, SI KECIL NAN IMUT YANG BERKHASIAT

MANFAAT DARI SEPOTONG COKELAT

APA ITU GAGAL GINJAL?

 





/[ 0 comments Untuk Artikel EFEK MEROKOK PADA KEHAMILAN ]\

Post a Comment