Halo sobat blogger.ketemu lagi
dengan saya untuk menyampaikan informasi seputar serba-serbi di sekitar kita. Kali ini saya akan memberikan info tentang keunikan dan
keajaiban di balik keindahan bulu merak.
Ketika kita pergi ke kebun binatang bahasa kerennya zoo park untuk melihat-lihat makhluk ciptaan Tuhan YME dan kita pernah mengunjungi sebuah kandang dimana terdapat hewan yang bernama merak. Jika kita amati lebih dekat
lagi atau barangkali pernah mengambil satu helai bulu merak, ternyata jika diteliti satu bulu merak tersusun
oleh puluhan bahkan ratusan rambut-rambut halus yang sebenarnya nyaris tak berwarna. Dan dan uniknya bila terlihat oleh mata telanjang dari kejauhan secara akumulatif rambut-rambut halus itu tampak berwarna-warni bak sebuah lukisan pelangi. Anehnya lagi, warna bulunya itu tampak mencolok atau mengkilap, sangat berbeda bila dibandingkan dengan hewan jenis lainnya.
Sang Pesolek Berwarna Indah
Sang Pesolek Berwarna Indah
Merak dalam bahasa Inggris dinamakan Peacock adalah tiga spesies burung yang secara khusus tergabung dalam genus Pavo dan Afropavo dari familia ayam hutan (pheasant), Phasianidae. Burung jantannya memiliki bulu ekor yang indah yang dapat dikembangkan untuk menarik perhatian merak betina.
Ketiga spesies tersebut adalah:
Ketiga spesies tersebut adalah:
- Merak India, Pavo cristatus
- Merak Hijau, Pavo muticus
- Merak Kongo, Afropavo congensis
- bisa digunakan untuk mengelabuhi / menghindarkan diri dari predator/musuh yang datang, karena motif yang tampak seperti bola mata yang sangat banyak, bulu merak sangat efektif untuk mengelabuhi seakan-akan sang musuh sedang menghadapi puluhan pasang mata hewan. Ketika merak merasa terancam, dia mengandalkan bulu ekornya untuk menakut-nakuti predator yang mengancamnya.
- Keindahannya bulu bisa digunakan untuk menarik lawan jenis ketika musim kawin datang, dengan memekarkan bulu ekor, dan sedikit meunjunkkan "tarian" uniknya sang jantan berupaya semaksimal mungkin agar sang betina mau menerima kehadirannya untuk menjadi sebuah pasangan ketika musim kawin datang.
- Bulu tersebut juga dapat menunjukkan kewibawaan atau kekuasaan khususnya bagi si jantan. Kepekatan warna, dan besarnya ukuran menunjukkan kekuasaan sang merak diantara populasi merak yang ada.
Mata itu Bukan Karena Pigmen tapi Ilusi Sang Penciptanya
Perhatikan pola menyerupai mata pada bulu merak di bawah ini.
Satu diantara penelitian terkini mengungkapnya lho, keajaiban teori
fisika optik lah yang mendasar pola-pola dari bulu merak ini. Fenomena ini dikenal dengan Inferensi Konstruktif Cahaya. Cius ?? Masbulloh? Kok bisis ... Satai aja kalee nanyanya..
Yups, Lagi-lagi para ilmuwan asal Cina yang menemukannya. Encer juga ya. Menurut mereka terdapat mekanisme rumit dan rambut-rambut teramat kecil pada bulu merak yang menyaring dan memantulkan cahaya dengan aneka macam panjang gelombang. Sehingga muncullah berbagai macam warna yang terlihat oleh mata kita. Anda pasti pernah melihat gelombang sabun? Kejadian ini hampir serupa, sama-sama memantulkan sinar yang dapat menghasilkan warna.
Yups, Lagi-lagi para ilmuwan asal Cina yang menemukannya. Encer juga ya. Menurut mereka terdapat mekanisme rumit dan rambut-rambut teramat kecil pada bulu merak yang menyaring dan memantulkan cahaya dengan aneka macam panjang gelombang. Sehingga muncullah berbagai macam warna yang terlihat oleh mata kita. Anda pasti pernah melihat gelombang sabun? Kejadian ini hampir serupa, sama-sama memantulkan sinar yang dapat menghasilkan warna.
Menurut pengkajian yang dilakukan oleh fisikawan dari
Universitas Fudan, Jian Zi dan rekan-rekannya, serta diterbitkan dalam jurnal
ilmiah Proceedings of the National
Academy of Sciences, warna-warna cerah bulu merak bukanlah dihasilkan oleh
molekul pemberi warna atau pigmen yang biasa ada pada bulu hewan yang lain.
Akan tetapi dipengaruhi oleh struktur dua dimensi berukuran teramat kecil yang
menyerupai kristal mikro. Kristal mikro itu menempel erat pada setiap helai bulu yang jumlahnya sangat banyak.
Zi dan rekan-rekannya melakukan pengintipan menggunakan mikroskop elektron buat mengungkap penyebab utama memunculnya warna pada bulu merak. Akhirnya mereka terfokus pada obyek yang dinamakan babula pada merak hijau
jantan (Pavomuticus). Babula adalah
rambut-rambut mikro yang jauh lebih kecil yang terdapat pada barb, yakni serat bulu yang tumbuh pada
tulang bulu. Di bawah mikroskop, mereka menemukan tatanan lempeng-lempeng kecil
berwarna hitam putih. Desain ini tersusun atas batang-batang tipis yang terbuat
dari protein melanin yang terikat
dengan protein lain, yakni keratin.
Para peneliti itu tertarik bentuk dua dimensi ini, yang ukurannya ratusan kali lebih tipis daripada sehelai
rambut manusia, tersusun saling bertumpukan pada rambut-rambut mikro. Melalui
pengkajian optis dan penghitungan, para ilmuwan meneliti ruang yang terdapat di
antara batang-batang tipis atau kristal-kristal ini, berikut dampaknya.
Alhasil, terungkap bahwa ukuran dan bentuk ruang di dalam tatanan kristal
tersebut menyebabkan cahaya dipantulkan secara inferensial dengan beragam sudut yang memiliki
perbedaan sangat kecil, dan dengannya memunculkan aneka warna secara konstruktif sehingga membentuk suatu pola tertentu yaitu pola menyerupai mata.
“ekor merak jantan
memiliki keindahan yang memukau, karena pola-pola berbentuk menyerupai mata
yang berkilau, cemerlang, beraneka ragam, dan berwarna”, Kata Zi, yang
kemudian mengatakan, “ketika saya memandang
pola berbentuk mata yang terkena sinar matahari, saya takjub akan keindahan bulu-bulu yang sangat mengesankan tersebut”.
Zi menambahkan sebelum pengkajian yang mereka lakukan,
mekanisme fisika secara teoritis skematis yang menghasilkan warna pada bulu merak belumlah diketahui
pasti. Meskipun mekanisme yang mereka temukan ternyata sangat sederhana,
tetapi pastinya mekanisme ini benar-benar cerdas karya Sang Pencipta.
Jelas bahwa terdapat struktur yang tertata secara istimewa
membentuk pola menyerupai mata pada bulu merak. Penataan kristal-kristal dan ruang-ruang (celah-celah)
teramat kecil di antara kristal-kristal ini adalah bukti tentang keajaiban Sang
Pencipta. Pengaturan antar ruang secara khusus sangat memukau. Jika struktur
ini tidak tertata sedemikian rupa sehingga agar memantulkan cahaya dengan sudut
yang sedikit berbeda satu sama lain, maka keaneka ragaman warna tersebut tidak
akan pernah terbentuk.
Sebagian besar warna bulu merak terbentuk berdasarkan
pewarnaan struktural. Tidak terdapat molekul atau zat pewarna pada bulu-bulu
yang memperlihatkan warna struktural. Dan warna-warna yang serupa dengan yang
terdapat pada permukaan gelembung-gelembung air sabun dapat terbentuk. Bila
dibandingkan dengan warna rambut hewan lainnya, termasuk manusia, warna rambut
tersebut berasal dari molekul warna disebut pigmen yang dihasilkan oleh
mekanisme tubuh. Sedangkan bulu merak, jika diamati secara mendetail melalui
mikroskop elektron detail tiap helai serat yang membentuk bulu merak itu
ternyata tidak berwarna. Tetapi jika serat-serat itu saling berekatan tertata
secara sempurna, maka tampak oleh mata telanjang gradasi warna yang luar biasa
detail dan kompleks.
Bulu Merak Pada Microchip
Keajaiban ini oleh peneliti di bidang teknologi komputer diadobsi ke dalam teknologi microchip yang hingga saat ini terus dikembangkan. Melalui penelitian yang panjang, hasilnya, kita dapat menikmatinya suatu benda yang dibuat dan ditanamkan di dalam komputer dan perangkat elektronik kita yang lain. Keunggulan piranti ini dengan bentuk sangat kecil tetapi memiliki banyak fungsi.
Sekian informasi tentang keajaiban bulu merak. Tambah tahu, tambah banyak ilmu. Simak terus informasi terunik yang ada
disekitar kita hanya di petualanganwikan.blogspot.com. Dan Pilih label yang Anda
sukai. Semoga bermanfaat. jangan lupa post koment ya. Matur nuhun.
Sumber:
www.google.com
www.google.com
www.wikipedia.com
Artikel majalah
Post a Comment